Evolusi Teori / Pemikiran Manajemen
1. Preclassic
2. Teori Klasik (Classical Theory)
3. Aliran Neoklasik/Teori Perilaku (Behavioral Approach/Organizational
Behavior)
4. Aliran Masa Kini
1. Preclassic
- Contoh manajemen praklasik: Pendirian bangunan-bangunan kuno seperti piramida & Borobudur; Sistem ekonomi di Venesia pada tahun 1400-an, Keberhasilan kaisar-kaisar Romawi dalam menaklukkan berbagai wilayah.
- Adam Smith: memperkenalkan pembagian tenaga kerja berdasarkan bidang pekerjaan (spesialisasi pekerjaan).
2. Teori Klasik
Termasuk dalam teori klasik adalah:
1. Scientific Management
2. General Administrative Theory
* Scientific Management
Fokus :
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi
Tokoh :
- Frederick Winslow Taylor
- Frank dan Lilian Gilbreth
- Henry L. Gantt
Frederick W. Taylor (1856-1915)
Disebut sebagai “The Father of Scientific Management” karena melakukan revolusi mendasar terhadap cara penyelesaian pekerjaan.
Konsep dasar: Analisis ilmiah terhadap suatu pekerjaan akan menghasilkan “one best way” untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Empat Prinsip Manajemen Ilmiah-Taylor:
1. Buatlah ilmu untuk tiap elemen pekerjaan dengan standardisasi penerapannya dan metode kerja yang efisien
2. Lakukan seleksi karyawan secara ilmiah, yakni sesuaikan keahlian dan kemampuan karyawan dengan jenis pekerjaan yang ditekuninya, lalu didik dan latih karyawan tersebut dengan cara yang paling efisien.
3. Pastikan karyawan bersikap kooperatif dengan cara memberikan insentif, dan sediakan lingkungan kerja yang dapat mendorong terciptanya hasil kerja yang optimal melalui cara-cara yang ilmiah.
4. Bagilah tanggung jawab kerja antara tanggung jawab managing dengan tanggung jawab working (pelaksana) sembari mendukung individu-individu pada tiap kelompok kerja untuk mengerjakan apa yang mereka paling mampu kerjakan.
Memperkenalkan konsep piece rate, yaitu semacam kompensasi/insentif untuk karyawan yang dibayarkan atas tiap unit kerja yang berhasil mereka selesaikan.
Frank dan Lilian Gilbreth
Menciptakan therbligs : skema klasifikasi 17 gerakan dasar tangan .
Frank Gilbreth : menggunakan gambar bergerak (motion picture) untuk mempelajari struktur pekerjaan; memperkenalkan motion study: studi atas gerakan fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan cara yang seefisien mungkin. Penelitian dilakukan pada gerakan menyusun batu bata, dimana 18 gerakan yang dipakai ketika seorang pekerja menyusun batu bata diminimalkan menjadi 5 gerakan.
Lilian Gilbreth : melakukan penelitian atas kelelahan (fatigue) dan pengaruh dari bekerja di bawah tekanan pada karyawan.
Henry L. Gantt (1861-1919)
Memperkenalkan gantt chart: grafik batang yang berfungsi untuk mengidentifikasi tahapan pekerjaan dan batas waktu pengerjaannya, serta perkembangan pelaksanaannya.
Membuat sistem kuota dan sistem bonus bagi karyawan dan manajer yang memenuhi atau melampaui standar kuota.
* General Administrative Theory
Fokus :
Penerapan prinsip-prinsip good management yang bersifat universal
Tokoh :
- Henri Fayol
- Max Weber
Henri Fayol (1841-1925)
Sering diakui sebagai penemu teori klasik karena merupakan orang pertama yang menyusun temuan atas perilaku manajerial secara sistematik.
Memperkenalkan 14 Prinsip Manajemen yang sifatnya universal:
1. Division of work (pembagian kerja)
2. Authority & responsibility (wewenang dan tanggung jawab)
3. Discipline (disiplin)
4. Unity of command (kesatuan komando)
5. Unity of direction (kesatuan arah)
6. Subordination of individual interest to general interest (kepentingan perusahaan lebih didahulukan dari kepentingan individu)
7. Remuneration of personnel (kompensasi bagi karyawan)
8. Centralization (sentralisasi)
9. Scalar chain (hierarki)
10. Order (keteraturan)
11. Equity (keadilan)
12. Stability of tenure of personnel (stabilitas masa pengabdian/kerja karyawan)
13. Initiative (inisiatif)
14. Esprit de corps (semangat tim)
Saat ini kita mengenal 4 fungsi manajemen yang diambil dari 14 prinsip di atas, yakni: planning, organizing, leading/directing, controlling.
Beranggapan bahwa manajemen merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga mengikis kepercayaan umum semula bahwa “manajer itu dilahirkan, bukan dibentuk”.
Max Weber (1864-1920)
Memperkenalkan model birokrasi sebagai metode untuk menata organisasi yang kompleks. Karakteristik birokrasi adalah sebagai berikut:
- adanya pembagian tenaga kerja
- hierarki yang jelas
- peraturan dan regulasi yang detil
- hubungan yang impersonal (penerapan peraturan dan kontrol tidak membeda-bedakan orang)
- seleksi yang formal
- orientasi pada jenjang karir
Dalam dunia nyata, tidak ada organisasi yang dapat menerapkan birokrasi secara sempurna.
Kritik atas birokrasi:
- Tidak manusiawi karena pekerjaan terlalu dispesifikasi
- Segala sesuatu terlalu formal karena banyaknya peraturan dan regulasi
- Ada tendensi peningkatan penggunaan birokrasi tanpa alasan jelas
- Menghambat kreativitas
* Aliran Neoklasik/Teori Perilaku (Behavioral School/Organizational Behavior)
Fokus :
Perilaku manusia di tempat kerja
Tokoh :
- Robert Owen
- Hugo Munsterberg
- Mary Parker Follett
- Chester I. Barnard
- George Elton Mayo
- Abraham Maslow
- Douglas McGregor
- William Ouchi
Robert Owen (1771-1858)
Seorang pengusaha di Skotlandia yang memotivasi karyawan di pabriknya dengan cara memperbaiki lingkungan pabrik, diantaranya menciptakan kondisi kerja yang lebih aman, menciptakan sistem insentif, membantu pengadaan rumah bagi karyawan, dan yang pertama kalinya menerapkan sistem evaluasi kinerja karyawan.
Hugo Munsterberg (Awal 1900-an)
Mempelopori ilmu psikologi industri, yakni ilmu yang mempelajari manusia di tempat kerja.
Mengusulkan penggunaan tes psikologi dalam menyeleksi karyawan, konsep learning theory dalam pelatihan karyawan, dan studi perilaku manusia untuk memahami motivasi karyawan.
Mary Parker Follett (1868-1933)
Termasuk yang pertama-tama menyatakan bahwa organisasi dapat dipandang dari perspektif perilaku individu dan kelompok.
Mengusulkan pendekatan yang lebih berorientasi terhadap orang (people-oriented) ketimbang penggunaan manajemen ilmiah.
Organisasi harus didasarkan atas etika kelompok.
Chester I. Barnard (1930-an)
Organisasi adalah sistem sosial yang membutuhkan kerja sama.
Pekerjaan manajer adalah untuk melakukan komunikasi dan mendorong karyawan untuk memberikan upaya terbaiknya.
Merupakan orang yang pertama menyatakan bahwa organisasi adalah sistem terbuka (open system)
George Elton Mayo (awal 1930-an)
The Hawthorne Studies : Mayo dan rekan-rekannya di Harvard University mempelopori riset eksperimental atas perilaku manusia di lingkungan kerja, yakni serangkaian riset di Western Electric Company, Illinois.
Pada awalnya riset yang dimulai tahun 1924 oleh para insinyur di Western Electric Company ini dilakukan untuk mengetahui efek pencahayaan terhadap produktivitas karyawan. Ternyata ditemukan bahwa pencahayaan tidak berpengaruh langsung terhadap produktivitas karyawan.
Setelah Elton Mayo dilibatkan dalam penelitian pada tahun 1927, eksperimen baru dilakukan: Sekelompok kecil karyawan ditempatkan dalam ruang terpisah dan sejumlah variabel diubah, yakni: jam kerja sehari dan jumlah hari kerja dalam seminggu diperpendek, upah dinaikkan, lama waktu istirahat yang bervariasi diperkenalkan, dan waktu istirahat boleh dipilih sendiri.
Hasil penelitian : Prestasi kerja cenderung naik, tetapi kenaikan yang terjadi tidak teratur. Penelitian berakhir pada tahun 1932.
Kesimpulan penelitian:
- Karyawan akan bekerja lebih keras bila mereka yakin bahwa manajemen memperhatikan kesejahteraan karyawan dan supervisor memberi perhatian khusus kepada karyawan.
- Tekanan kelompok mempunyai pengaruh yang lebih kuat pada produktivitas karyawan dibanding tekanan/tuntutan manajemen.
- Standar dan sentimen kelompok serta keamanan (security) lebih berperan ketimbang uang dalam menentukan produktivitas.
Meski menerima banyak kritik namun penelitian tersebut memiliki peranan penting dalam mengubah paradigma yang saat itu dominan, yakni paradigma bahwa karyawan tak ubahnya mesin bagi organisasi.
Abraham Maslow
Bicara tentang teori motivasi, yakni bahwa manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.
Hierarki kebutuhan Maslow :
Contoh masing-masing kebutuhan:
- Kebutuhan fisiologis: kebutuhan biologis, makanan, air, rumah.
- Kebutuhan keamanan: rasa aman, perlindungan ekonomi.
- Kebutuhan sosial: kasih sayang, persahabatan, rasa memiliki.
- Kebutuhan self esteem (harga diri): respek, prestise, pengakuan.
- Kebutuhan aktualisasi diri: prestasi, kreativitas, inovasi.
Merumuskan prinsip defisit dan prinsip progresi.
Prinsip Defisit: Seseorang akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhannya yang belum dapat terpenuhi.
Prinsip Progresi: Bila kebutuhan di level yang lebih rendah telah terpenuhi, manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan di level yang lebih tinggi.
Kritik atas hierarki kebutuhan Maslow: Banyak orang yang mengabaikan kebutuhan di tingkatan yang lebih rendah dan langsung mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi.
Douglas McGregor
Fokus: tentang motivasi: Ada dua asumsi dasar mengenai manusia dan pendekatan manusia tersebut terhadap pekerjaannya. Kedua asumsi tersebut dikenal dengan Teori X dan Teori Y.
Teori X mengasumsikan bahwa karyawan memiliki sifat pemalas, tidak ambisius, dan harus terus didorong untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebaliknya, Teori Y mengatakan bahwa karyawan pada umumnya bertanggung jawab, berkeinginan untuk memiliki pekerjaan yang menantang, dan mampu mengarahkan/memotivasi dirinya sendiri.
Manajer yang meyakini teori X akan menggunakan fear tactics, yaitu manajer akan cenderung bersifat represif, tidak percaya pada karyawan sehingga selalu mengawasi pekerjaan karyawannya.
Manajer yang meyakini teori Y akan memiliki perilaku yang lebih bersahabat terhadap karyawan.
William Ouchi (1981)
Memperkenalkan Teori Z, yaitu teori yang menjelaskan mengenai adaptasi perilaku organisasi Jepang oleh perusahaan-perusahaan Amerika. Untuk itu Ouchi membandingkan manajemen pada perusahaan Jepang (perusahaan tipe J) dengan manajemen pada perusahaan Amerika (perusahaan tipe A).
Karakteristik perusahaan tipe A:
- Masa kerja karyawan bersifat singkat.
- Pembuatan keputusan dilakukan secara individual.
- Tanggung jawab dipikul oleh masing-masing individu.
- Evaluasi kerja dan peningkatan karir yang cepat.
- Mekanisme kontrol dilakukan secara eksplisit.
- Jenjang karir terspesialisasi.
- Fokus perhatian kepada karyawan adalah pada kesejahteraan individu karyawan itu saja.
Karakteristik perusahaan tipe J :
- Masa kerja karyawan bersifat panjang (hingga pensiun).
- Pembuatan keputusan dilakukan secara kolektif.
- Tanggung jawab dipikul bersama oleh kelompok.
- Evaluasi kerja dan peningkatan karir yang lamban.
- Mekanisme kontrol dilakukan secara implisit.
- Jenjang karir tidak terspesialisasi.
- Perhatian kepada karyawan dilakukan secara holistik.
Karakteristik perusahaan tipe Z :
- Masa kerja karyawan yang panjang.
- Pembuatan keputusan dilakukan sedemikian rupa untuk mendapatkan benefit yang lebih baik.
- Tanggung jawab dipikul bersama oleh kelompok.
- Kontrol dan evaluasi dilakukan secara implisit namun dengan evaluasi formal.
- Karyawan didorong untuk menghasilkan kinerja istimewa.
- Spesialisasi kerja dikurangi melalui pelatihan dan pengembangan lintas keahlian.
- Perhatian kepada karyawan dilakukan secara holistik.
4. Aliran Masa Kini
Termasuk dalam aliran masa kini adalah :
1. Pendekatan Kuantitatif/Aliran Ilmu Manajemen (Management Science)/Operations Research
2. Pendekatan Sistem
3. Pendekatan Kontinjensi
4. Pendekatan Keterlibatan Dinamik
* Pendekatan Kuantitatif/Aliran Ilmu Manajemen (Management Science)/Operations Research
Muncul sebagai hasil pengembangan matematika dan statistika untuk menyelesaikan permasalahan militer pada kancah Perang Dunia II.
Pendekatan ini menerapkan statistika, model optimisasi, model informasi, dan simulasi computer dalam pelaksanaan aktivitas manajerial.
* Pendekatan Sistem
Memandang bahwa organisasi merupakan satu kesatuan sistem yang memiliki tujuan, dan terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
Konsep-konsep dalam pendekatan sistem :
- Subsistem = Bagian-bagian yang menyusun sebuah sistem.
- Sinergi = Interaksi antara satu bagian dengan bagian lain yang menghasilkan nilai atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa interaksi.
- Open System (sistem terbuka) = sistem yang berinteraksi secara dinamis dengan lingkungannya.
- Closed System (sistem tertutup) = kebalikan dari sistem terbuka.
* Pendekatan Kontijensi
Disebut juga Pendekatan Situasional, yakni pandangan bahwa dibutuhkan teknik manajemen yang berbeda untuk organisasi dengan kondisi/situasi/waktu yang berbeda.
* Pendekatan Keterlibatan Dinamik (Dynamic Engagement)
Menyatakan bahwa tekanan oleh waktu dan hubungan antarmanusia mendesak manajemen untuk berpikir ulang atas pendekatan tradisional yang digunakan guna menghadapi perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan cepat.
2. Teori Klasik (Classical Theory)
3. Aliran Neoklasik/Teori Perilaku (Behavioral Approach/Organizational
Behavior)
4. Aliran Masa Kini
1. Preclassic
- Contoh manajemen praklasik: Pendirian bangunan-bangunan kuno seperti piramida & Borobudur; Sistem ekonomi di Venesia pada tahun 1400-an, Keberhasilan kaisar-kaisar Romawi dalam menaklukkan berbagai wilayah.
- Adam Smith: memperkenalkan pembagian tenaga kerja berdasarkan bidang pekerjaan (spesialisasi pekerjaan).
2. Teori Klasik
Termasuk dalam teori klasik adalah:
1. Scientific Management
2. General Administrative Theory
* Scientific Management
Fokus :
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi
Tokoh :
- Frederick Winslow Taylor
- Frank dan Lilian Gilbreth
- Henry L. Gantt
Frederick W. Taylor (1856-1915)
Disebut sebagai “The Father of Scientific Management” karena melakukan revolusi mendasar terhadap cara penyelesaian pekerjaan.
Konsep dasar: Analisis ilmiah terhadap suatu pekerjaan akan menghasilkan “one best way” untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Empat Prinsip Manajemen Ilmiah-Taylor:
1. Buatlah ilmu untuk tiap elemen pekerjaan dengan standardisasi penerapannya dan metode kerja yang efisien
2. Lakukan seleksi karyawan secara ilmiah, yakni sesuaikan keahlian dan kemampuan karyawan dengan jenis pekerjaan yang ditekuninya, lalu didik dan latih karyawan tersebut dengan cara yang paling efisien.
3. Pastikan karyawan bersikap kooperatif dengan cara memberikan insentif, dan sediakan lingkungan kerja yang dapat mendorong terciptanya hasil kerja yang optimal melalui cara-cara yang ilmiah.
4. Bagilah tanggung jawab kerja antara tanggung jawab managing dengan tanggung jawab working (pelaksana) sembari mendukung individu-individu pada tiap kelompok kerja untuk mengerjakan apa yang mereka paling mampu kerjakan.
Memperkenalkan konsep piece rate, yaitu semacam kompensasi/insentif untuk karyawan yang dibayarkan atas tiap unit kerja yang berhasil mereka selesaikan.
Frank dan Lilian Gilbreth
Menciptakan therbligs : skema klasifikasi 17 gerakan dasar tangan .
Frank Gilbreth : menggunakan gambar bergerak (motion picture) untuk mempelajari struktur pekerjaan; memperkenalkan motion study: studi atas gerakan fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan cara yang seefisien mungkin. Penelitian dilakukan pada gerakan menyusun batu bata, dimana 18 gerakan yang dipakai ketika seorang pekerja menyusun batu bata diminimalkan menjadi 5 gerakan.
Lilian Gilbreth : melakukan penelitian atas kelelahan (fatigue) dan pengaruh dari bekerja di bawah tekanan pada karyawan.
Henry L. Gantt (1861-1919)
Memperkenalkan gantt chart: grafik batang yang berfungsi untuk mengidentifikasi tahapan pekerjaan dan batas waktu pengerjaannya, serta perkembangan pelaksanaannya.
Membuat sistem kuota dan sistem bonus bagi karyawan dan manajer yang memenuhi atau melampaui standar kuota.
* General Administrative Theory
Fokus :
Penerapan prinsip-prinsip good management yang bersifat universal
Tokoh :
- Henri Fayol
- Max Weber
Henri Fayol (1841-1925)
Sering diakui sebagai penemu teori klasik karena merupakan orang pertama yang menyusun temuan atas perilaku manajerial secara sistematik.
Memperkenalkan 14 Prinsip Manajemen yang sifatnya universal:
1. Division of work (pembagian kerja)
2. Authority & responsibility (wewenang dan tanggung jawab)
3. Discipline (disiplin)
4. Unity of command (kesatuan komando)
5. Unity of direction (kesatuan arah)
6. Subordination of individual interest to general interest (kepentingan perusahaan lebih didahulukan dari kepentingan individu)
7. Remuneration of personnel (kompensasi bagi karyawan)
8. Centralization (sentralisasi)
9. Scalar chain (hierarki)
10. Order (keteraturan)
11. Equity (keadilan)
12. Stability of tenure of personnel (stabilitas masa pengabdian/kerja karyawan)
13. Initiative (inisiatif)
14. Esprit de corps (semangat tim)
Saat ini kita mengenal 4 fungsi manajemen yang diambil dari 14 prinsip di atas, yakni: planning, organizing, leading/directing, controlling.
Beranggapan bahwa manajemen merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga mengikis kepercayaan umum semula bahwa “manajer itu dilahirkan, bukan dibentuk”.
Max Weber (1864-1920)
Memperkenalkan model birokrasi sebagai metode untuk menata organisasi yang kompleks. Karakteristik birokrasi adalah sebagai berikut:
- adanya pembagian tenaga kerja
- hierarki yang jelas
- peraturan dan regulasi yang detil
- hubungan yang impersonal (penerapan peraturan dan kontrol tidak membeda-bedakan orang)
- seleksi yang formal
- orientasi pada jenjang karir
Dalam dunia nyata, tidak ada organisasi yang dapat menerapkan birokrasi secara sempurna.
Kritik atas birokrasi:
- Tidak manusiawi karena pekerjaan terlalu dispesifikasi
- Segala sesuatu terlalu formal karena banyaknya peraturan dan regulasi
- Ada tendensi peningkatan penggunaan birokrasi tanpa alasan jelas
- Menghambat kreativitas
* Aliran Neoklasik/Teori Perilaku (Behavioral School/Organizational Behavior)
Fokus :
Perilaku manusia di tempat kerja
Tokoh :
- Robert Owen
- Hugo Munsterberg
- Mary Parker Follett
- Chester I. Barnard
- George Elton Mayo
- Abraham Maslow
- Douglas McGregor
- William Ouchi
Robert Owen (1771-1858)
Seorang pengusaha di Skotlandia yang memotivasi karyawan di pabriknya dengan cara memperbaiki lingkungan pabrik, diantaranya menciptakan kondisi kerja yang lebih aman, menciptakan sistem insentif, membantu pengadaan rumah bagi karyawan, dan yang pertama kalinya menerapkan sistem evaluasi kinerja karyawan.
Hugo Munsterberg (Awal 1900-an)
Mempelopori ilmu psikologi industri, yakni ilmu yang mempelajari manusia di tempat kerja.
Mengusulkan penggunaan tes psikologi dalam menyeleksi karyawan, konsep learning theory dalam pelatihan karyawan, dan studi perilaku manusia untuk memahami motivasi karyawan.
Mary Parker Follett (1868-1933)
Termasuk yang pertama-tama menyatakan bahwa organisasi dapat dipandang dari perspektif perilaku individu dan kelompok.
Mengusulkan pendekatan yang lebih berorientasi terhadap orang (people-oriented) ketimbang penggunaan manajemen ilmiah.
Organisasi harus didasarkan atas etika kelompok.
Chester I. Barnard (1930-an)
Organisasi adalah sistem sosial yang membutuhkan kerja sama.
Pekerjaan manajer adalah untuk melakukan komunikasi dan mendorong karyawan untuk memberikan upaya terbaiknya.
Merupakan orang yang pertama menyatakan bahwa organisasi adalah sistem terbuka (open system)
George Elton Mayo (awal 1930-an)
The Hawthorne Studies : Mayo dan rekan-rekannya di Harvard University mempelopori riset eksperimental atas perilaku manusia di lingkungan kerja, yakni serangkaian riset di Western Electric Company, Illinois.
Pada awalnya riset yang dimulai tahun 1924 oleh para insinyur di Western Electric Company ini dilakukan untuk mengetahui efek pencahayaan terhadap produktivitas karyawan. Ternyata ditemukan bahwa pencahayaan tidak berpengaruh langsung terhadap produktivitas karyawan.
Setelah Elton Mayo dilibatkan dalam penelitian pada tahun 1927, eksperimen baru dilakukan: Sekelompok kecil karyawan ditempatkan dalam ruang terpisah dan sejumlah variabel diubah, yakni: jam kerja sehari dan jumlah hari kerja dalam seminggu diperpendek, upah dinaikkan, lama waktu istirahat yang bervariasi diperkenalkan, dan waktu istirahat boleh dipilih sendiri.
Hasil penelitian : Prestasi kerja cenderung naik, tetapi kenaikan yang terjadi tidak teratur. Penelitian berakhir pada tahun 1932.
Kesimpulan penelitian:
- Karyawan akan bekerja lebih keras bila mereka yakin bahwa manajemen memperhatikan kesejahteraan karyawan dan supervisor memberi perhatian khusus kepada karyawan.
- Tekanan kelompok mempunyai pengaruh yang lebih kuat pada produktivitas karyawan dibanding tekanan/tuntutan manajemen.
- Standar dan sentimen kelompok serta keamanan (security) lebih berperan ketimbang uang dalam menentukan produktivitas.
Meski menerima banyak kritik namun penelitian tersebut memiliki peranan penting dalam mengubah paradigma yang saat itu dominan, yakni paradigma bahwa karyawan tak ubahnya mesin bagi organisasi.
Abraham Maslow
Bicara tentang teori motivasi, yakni bahwa manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.
Hierarki kebutuhan Maslow :
Contoh masing-masing kebutuhan:
- Kebutuhan fisiologis: kebutuhan biologis, makanan, air, rumah.
- Kebutuhan keamanan: rasa aman, perlindungan ekonomi.
- Kebutuhan sosial: kasih sayang, persahabatan, rasa memiliki.
- Kebutuhan self esteem (harga diri): respek, prestise, pengakuan.
- Kebutuhan aktualisasi diri: prestasi, kreativitas, inovasi.
Merumuskan prinsip defisit dan prinsip progresi.
Prinsip Defisit: Seseorang akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhannya yang belum dapat terpenuhi.
Prinsip Progresi: Bila kebutuhan di level yang lebih rendah telah terpenuhi, manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan di level yang lebih tinggi.
Kritik atas hierarki kebutuhan Maslow: Banyak orang yang mengabaikan kebutuhan di tingkatan yang lebih rendah dan langsung mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi.
Douglas McGregor
Fokus: tentang motivasi: Ada dua asumsi dasar mengenai manusia dan pendekatan manusia tersebut terhadap pekerjaannya. Kedua asumsi tersebut dikenal dengan Teori X dan Teori Y.
Teori X mengasumsikan bahwa karyawan memiliki sifat pemalas, tidak ambisius, dan harus terus didorong untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebaliknya, Teori Y mengatakan bahwa karyawan pada umumnya bertanggung jawab, berkeinginan untuk memiliki pekerjaan yang menantang, dan mampu mengarahkan/memotivasi dirinya sendiri.
Manajer yang meyakini teori X akan menggunakan fear tactics, yaitu manajer akan cenderung bersifat represif, tidak percaya pada karyawan sehingga selalu mengawasi pekerjaan karyawannya.
Manajer yang meyakini teori Y akan memiliki perilaku yang lebih bersahabat terhadap karyawan.
William Ouchi (1981)
Memperkenalkan Teori Z, yaitu teori yang menjelaskan mengenai adaptasi perilaku organisasi Jepang oleh perusahaan-perusahaan Amerika. Untuk itu Ouchi membandingkan manajemen pada perusahaan Jepang (perusahaan tipe J) dengan manajemen pada perusahaan Amerika (perusahaan tipe A).
Karakteristik perusahaan tipe A:
- Masa kerja karyawan bersifat singkat.
- Pembuatan keputusan dilakukan secara individual.
- Tanggung jawab dipikul oleh masing-masing individu.
- Evaluasi kerja dan peningkatan karir yang cepat.
- Mekanisme kontrol dilakukan secara eksplisit.
- Jenjang karir terspesialisasi.
- Fokus perhatian kepada karyawan adalah pada kesejahteraan individu karyawan itu saja.
Karakteristik perusahaan tipe J :
- Masa kerja karyawan bersifat panjang (hingga pensiun).
- Pembuatan keputusan dilakukan secara kolektif.
- Tanggung jawab dipikul bersama oleh kelompok.
- Evaluasi kerja dan peningkatan karir yang lamban.
- Mekanisme kontrol dilakukan secara implisit.
- Jenjang karir tidak terspesialisasi.
- Perhatian kepada karyawan dilakukan secara holistik.
Karakteristik perusahaan tipe Z :
- Masa kerja karyawan yang panjang.
- Pembuatan keputusan dilakukan sedemikian rupa untuk mendapatkan benefit yang lebih baik.
- Tanggung jawab dipikul bersama oleh kelompok.
- Kontrol dan evaluasi dilakukan secara implisit namun dengan evaluasi formal.
- Karyawan didorong untuk menghasilkan kinerja istimewa.
- Spesialisasi kerja dikurangi melalui pelatihan dan pengembangan lintas keahlian.
- Perhatian kepada karyawan dilakukan secara holistik.
4. Aliran Masa Kini
Termasuk dalam aliran masa kini adalah :
1. Pendekatan Kuantitatif/Aliran Ilmu Manajemen (Management Science)/Operations Research
2. Pendekatan Sistem
3. Pendekatan Kontinjensi
4. Pendekatan Keterlibatan Dinamik
* Pendekatan Kuantitatif/Aliran Ilmu Manajemen (Management Science)/Operations Research
Muncul sebagai hasil pengembangan matematika dan statistika untuk menyelesaikan permasalahan militer pada kancah Perang Dunia II.
Pendekatan ini menerapkan statistika, model optimisasi, model informasi, dan simulasi computer dalam pelaksanaan aktivitas manajerial.
* Pendekatan Sistem
Memandang bahwa organisasi merupakan satu kesatuan sistem yang memiliki tujuan, dan terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
Konsep-konsep dalam pendekatan sistem :
- Subsistem = Bagian-bagian yang menyusun sebuah sistem.
- Sinergi = Interaksi antara satu bagian dengan bagian lain yang menghasilkan nilai atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa interaksi.
- Open System (sistem terbuka) = sistem yang berinteraksi secara dinamis dengan lingkungannya.
- Closed System (sistem tertutup) = kebalikan dari sistem terbuka.
* Pendekatan Kontijensi
Disebut juga Pendekatan Situasional, yakni pandangan bahwa dibutuhkan teknik manajemen yang berbeda untuk organisasi dengan kondisi/situasi/waktu yang berbeda.
* Pendekatan Keterlibatan Dinamik (Dynamic Engagement)
Menyatakan bahwa tekanan oleh waktu dan hubungan antarmanusia mendesak manajemen untuk berpikir ulang atas pendekatan tradisional yang digunakan guna menghadapi perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan cepat.